Sang Pemimpi, ini adalah film yang bercerita tentang mimpi. Mimpi 3 remaja yang memang tak mudah untuk mewujudkannya.
Lain dengan Laskar Pelangi, Sang Pemimpi adalah film yang lebih remaja, porsi masa remaja pada tokoh utama sangat banyak. Mulai dari hubungan anak SMA dengan sang ayahnya, kenakalan-kenakalan remaja serta sampai pada cerita pencarian cinta. Lihat saja bagaimana diceritakan tokoh Jimbron (Azwir Fitrianto) yang naksir berat sama Laksmi atau bagimana cara tokoh Arai (Ahmad Syaifullah) menggoda pujaan hatinya Zakiah Nurmala (Maudy Ayunda), dengan menyanyikan lagu melayu.
Hmmm, memang film ini sangat kental nuansa melayunya. Lebih kental lagi dari seri seblumnya, Laskar Pelangi. Lagu melayu dalam film ini, beberapa kali diulang-ulang.
Yang patut ditiru oleh pembuat film negeri ini adalah bagaimana membuat orang tertawa dalam film ini. Adegan lucu dalam film ini tak harus memasang banci-bancian atau hal-hal yang jorok serta membuat kecacatan orang lain jadi bahan tertawaan. Adegan lucu dalam film ini, sungguh sangat natural. Walau kadang adegan yang akan muncul beberapa kali bisa ditebak. Seperti pada adegan Jimbron jadi kuda, atau adegan memekakan petikan kata insiprasi, pada saat giliran Jimbron, saya sudah tahu Jimbron akan mengulangi kelucuan seperti pada tokoh Ikal (Vikri Setiawan) yang memetik kata-kata inspirasi dari Bang Haji Roma Irama.
Ilustrasi musik dalam film ini sama sekali tidak masuk, padahal yang saya tahu, film ini soundtracknya banyak diisi oleh musisi-musisi papan atas, sebut saja GIGI, Ungu, Bonita, Ipang dan NineBall.
Kurang Seru dan Mengharukan
Saya tidak tahu, apa yang seru dalam film ini? Mungkin memang benar kalo cerita tetralogi dari novel Andrea Hirata sangat menarik dan menginspirasi. Tapi untuk film ini, saya tidak melihat gregetnya.
Sebenarnya banyak adegan yang bisa dibuat lebih seru, bagaimana tokoh Ikal (Lukman Sardi) dan Arai (Nazriel Ilham) diterima di Universitas Indonesia, atau bagaimana saat keduanya kembali bertemu, atau pada saat keduanya mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Adegan-adegan itu tampak sangat datar dan sama sekali tak mengejutkan.
Begitu juga pada adegan sedih dan mengharukan. Sungguh kurang menyayat. Alhasil saya sama sekali tidak merasa sedih. Lihat saja pada adegan hilangnya keluarga Arai kecil (Sandy Pranatha), atau pada adegan perpisahan saat Arai dan Ikal mau berangkat ke Jakarta, atau pada adegan rasa haru pada saat orang tau Ikal menerima surat bahwa Ikal dan Arai diterima untuk mendapatkan beasiswa kuliah di Luar Negeri. Bukannya terharu, yang ada saya malah tertawa melihat Rieke Diah Pitaloka dan Matthias Muchus berakting layaknya kakek nenek.
Yang saya heran lagi, di film diceritakan bangaimana Arai berpisah dan menghilang lama dari sahabatnya Ikal. Tapi rasa perpisahan dan kesedihan Ikal tak terlalu tampak, bahkan yang katanya berpisah lama, kesannya sangat sebentar sekali.
Apakah mungkin semua itu dikarenakan film ini menggunakan gaya bercerita? Saya seakan-akan hanya mendengar orang menceritakan masa lalunya.
Tapi di luar itu semua, Riri Riza berhasil membangun seting tahun 80-an dalam film ini. Visualisai jadul (jaman dulu) tahun 80-an sangat sempurna.
Bagaimana Peran Ariel Peterpan?
Tak banyak yang dilakukan Nazriel Ilham atau Ariel Peterpan dalam film ini. Hanya muncul beberapa kali di akhir cerita ketika tokoh Arai dewasa. Mungkin Riri Riza tidak mau nerima resiko ya? Ariel di sini sangat minim dialog, beberapa kali muncul dengan berlari-lari dan melakukan adegan solo, sama halnya seperti pada setiap video klipnya di Peterpan yang tak pernah berdialog.
Kesimpulan
Tak ada himbauan nonton atau tidak untuk film ini. Jika ingin nonton silahkan, tapi setelah nonton tolong beritahu saya berapa kali adegan lari dalam film ini?! Saya lupa menghitungnya.
Wah, untung belum nonton… hehehehe
hehe aku penasaran sama Arilnya.. xixix 😀
wekekekek …. berlari-lari memang khas gayanya ariel 😀
belum nonton film mengejear mimpi… hhehehe berarti kesimpulannya agak kurang bagus untuk ditonton yah?
jadi penasaran pingin tau akting ariel peterpan yang berlari-lari, sayang kalo gak bagus. saya pikir harus nonton film ini malah.
Adegan lari-lari kan menyiratkan bahwa dia semangat menjalani hidup dan punya mental tangguh.
Masalah mengharukan, saya kok malah beberapa kali terharu yach. Liat adegan kemanusiaan antara anak dan bapak. Terus saat liat Ibu Arai ngebantu tetangganya. Lalu pas liat Arai ngebantu modalin tetangganya dan pas ngebantu sewain kuda buat Jimbron.
Tapi babak terakhir memang terasa dicepetin dan terkesan gampangin cerita. Mungkin karena keterbatasan durasi juga kali ya.
sayang saya belum nonton, jadi mau koment takut di ktakan sok tahu
maaf ya…
salam sobat
trims infonya
wah seru ya,,film sang pemimpi ini,,
jadi penasaran nich,,
ngak berani lihat pelemnya takut kecewa
wah, saya malah belum lihat filmnya, mas. terima kasih intronya. sangat bermanfaat buat saya jika suatu ketika nanti pingin nonton filmnya.
Kereeen emang filmnya
Jalan ceritanya cukup mengharukan
Mantap mas. Iya saya udah nonton tp kurang greget..
Bagus yah ? ngalahin Laskar Pelangi nggak . . . aku suka banget kalau Laskar Pelangi
belum berani komen
lha belum sempat nonton juga seh..
Ya ampun Maaaaass… koq cik angel-e se, jange komen nang blogmu iku? Kait isuk gak isok di buka blas…
Walaupun belum nonton udah kebayang dari reviewnya Mas…. Terima kasih ya….
salam sobat
pingin nonton nich filmnya,,
kapan ya,,,
lumayan daripada nonton film suster ngesot ^^
semoga lebih banyak film bagus produksi nasional
Jadi pingin lihat filmnya…sayang masih antri mas..so mesti nunggu bberapa hari lagi
film nendang bgt.. lebih bagus dari laskar pelangi… 😀 banyak pesan moralnya.. puas bgt lah 😀
wah, belum nonton film ini,
jadi gak bisa urun pendapat, Mas.
salam.
lagi dalam rencana nonton e…emang segitu kurang gregetnya y mas???jadi nonton g Y??
film nya lumayan bagus kok,malah lebih bagus dari laskar pelangi (for me).GOOD LUCK
belum nonton
Beberapa orang temen yang sudah menonton film ini dan saya tanya pendapatnya, mereka semuanya kecewa, katanya sih kurang seru…
Sebuah pendapat penonton yg layak dipertimbangkan
Dan oleh karenanya saya tidak menonton….
terlalu banyak coment.. buat blog coment sendiri. ANEH.
coba buat film yang menurut Anda LEBIH BAIK daripada Sang Pemimpi ini BUNG.
jgn hanya kritik.
film yg meberi inspirasi positif bagi ribuan penontonnya
@ BlogSigit: jangan gitu donkkk, itu kan cuma pendapat orang
@ adaaja: hmmm namanya juga pendapat bung, itu pendapat saya.
@ Rian: yup, inspirasinya emang sep.
Wahh Filmnya seru abizzzz…………loh……..
And mengharukan banget buat saya………
Nggak kalah bagusnya sama film laskar pelangi kok…!!!
So, film ini film motivasi yang difilmkan secara natural buat saya,,,,
thanksss
bagus versi awalnya sih, meski garing ceritanya dan penulis bukunya berkpribadian krg gmana gitu deh
Belum pernah liat filnya, baca aja disini saya ya mas
thank you good article…
thank you good article…